Profil Desa Kaliurip
Ketahui informasi secara rinci Desa Kaliurip mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Kaliurip di Kecamatan Madukara, Banjarnegara, merupakan lumbung salak terluas dengan potensi agribisnis yang kuat. Didukung infrastruktur strategis dan demografi produktif, desa ini berkembang sebagai pusat ekonomi dan pendidikan di wilayahnya.
-
Pusat Komoditas Salak Unggulan
Desa Kaliurip ialah jantung produksi salak berkualitas tinggi di Banjarnegara, menopang perekonomian mayoritas penduduknya melalui pertanian dan rantai pasok agribisnis.
-
Wilayah Administratif Terluas
Dengan luas mencapai 482,10 hektare, Kaliurip merupakan desa terluas di Kecamatan Madukara, memberikannya ruang signifikan untuk pengembangan pertanian dan pemukiman.
-
Peran Historis dalam Pendidikan
Desa ini memiliki sejarah penting dalam memajukan pendidikan lokal, terbukti dari inisiatif masyarakat dalam pendirian SMPN 2 Madukara di wilayahnya pada dekade 90-an.

Terletak di antara perbukitan yang subur di Kabupaten Banjarnegara, Desa Kaliurip, Kecamatan Madukara, menjelma sebagai sebuah wilayah dengan identitas kuat sebagai pusat agribisnis dan pendorong pembangunan lokal. Dikenal luas sebagai lumbung utama komoditas salak, desa ini tidak hanya menopang perekonomian warganya tetapi juga memegang peranan penting dalam konstelasi sosial dan pendidikan di kawasannya. Dengan luas wilayah yang dominan dan didukung pembangunan infrastruktur yang terus berjalan, Desa Kaliurip memantapkan posisinya sebagai motor penggerak ekonomi di bagian timur laut Kabupaten Banjarnegara.
Profil desa ini menyingkap potret sebuah komunitas yang dinamis, di mana tradisi agraris berpadu dengan visi pembangunan modern. Fakta-fakta di lapangan menunjukkan bahwa potensi Desa Kaliurip tidak hanya terbatas pada hasil buminya, melainkan juga pada sumber daya manusia dan inisiatif lokal yang telah terbukti mampu membawa perubahan signifikan dari masa ke masa.
Geografi dan Batas Wilayah
Secara administratif, Desa Kaliurip merupakan bagian dari Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, dengan kode wilayah 33.04.08.2016. Desa ini memegang status sebagai desa dengan wilayah terluas di kecamatannya, mencakup area seluas 482,10 hektare. Luasnya wilayah ini memberikan keunggulan komparatif dalam hal pengembangan sektor pertanian dan perencanaan tata ruang di masa depan.
Letak geografisnya yang strategis menjadikan Desa Kaliurip sebagai salah satu simpul penting di Kecamatan Madukara. Berdasarkan Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 9 Tahun 2023 tentang Penetapan dan Penegasan Batas Wilayah Desa, batas-batas administratif Desa Kaliurip ditetapkan secara jelas. Di sisi barat, wilayah desa berbatasan langsung dengan Kecamatan Banjarmangu, yang meliputi Desa Kalilunjar dan Desa Kesenet. Batas alami berupa aliran Sungai Merawu menjadi penanda fisik yang memisahkan kedua kecamatan tersebut.
Pada sisi utara, Desa Kaliurip bersebelahan dengan Desa Gununggiana dan Desa Pakelen, yang keduanya masih berada dalam wilayah Kecamatan Madukara. Di sebelah timur, desa ini terhubung dengan Desa Rakitan, sebuah hubungan kewilayahan yang diperkuat oleh keberadaan infrastruktur jalan vital. Sementara itu, batas selatan desa bersinggungan dengan wilayah administratif Kecamatan Sigaluh dan Kecamatan Banjarnegara, menempatkannya pada jalur perlintasan antar-wilayah yang cukup dinamis.
Demografi dan Tata Kependudukan
Berdasarkan data kependudukan tahun 2023 yang dirilis oleh Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, jumlah penduduk di Desa Kaliurip tercatat sebanyak 3.652 jiwa. Dengan luas wilayah 4,821 kilometer persegi, kepadatan penduduk di desa ini mencapai sekitar 757 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menggambarkan tingkat kepadatan yang moderat, menunjukkan keseimbangan antara area pemukiman dan lahan produktif.
Struktur sosial masyarakat Desa Kaliurip sangat kental dengan corak agraris. Sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup pada sektor pertanian, dengan kebun-kebun salak yang terhampar luas menjadi tulang punggung utama mata pencaharian. Pola kehidupan komunal yang erat dan semangat gotong royong masih menjadi bagian dari keseharian warga, terutama dalam aktivitas pertanian dan kegiatan sosial kemasyarakatan. Generasi produktif di desa ini banyak terlibat dalam pengelolaan kebun salak, mulai dari penanaman, perawatan, panen, hingga proses distribusi hasil.
Perekonomian Berbasis Salak dan Potensi Lokal
Denyut nadi perekonomian Desa Kaliurip sangat ditentukan oleh komoditas salak. Desa ini bukan sekadar penghasil, melainkan salah satu pusat utama salak berkualitas premium di Kabupaten Banjarnegara. Salak dari wilayah ini dikenal memiliki karakteristik unggul, seperti rasa yang lebih manis dan kandungan air yang lebih tinggi dibandingkan jenis lainnya, menjadikannya primadona di pasar lokal maupun regional.
Rantai ekonomi salak di desa ini umumnya berjalan secara tradisional, di mana para petani menjual hasil panen mereka kepada pengepul desa. Selanjutnya, para pengepul inilah yang melakukan sortasi dan distribusi lebih lanjut ke pasar-pasar yang lebih besar. Meskipun model ini telah berjalan lama, terdapat potensi besar untuk meningkatkan nilai tambah di tingkat petani. Sebagaimana yang terjadi di Kecamatan Madukara secara umum, pengembangan produk turunan salak seperti jenang (dodol), sirup, hingga kopi yang terbuat dari biji salak merupakan peluang nyata yang dapat dikembangkan oleh unit-unit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Desa Kaliurip.
Di luar sektor pertanian, geliat ekonomi juga terlihat dari keberadaan usaha-usaha kecil di tingkat desa. Kehadiran toko-toko kelontong dan penyedia jasa, termasuk agen layanan keuangan seperti yang terafiliasi dengan perbankan nasional, menunjukkan bahwa akses terhadap barang konsumsi dan layanan finansial dasar telah tersedia bagi masyarakat setempat.
Pembangunan Infrastruktur sebagai Penggerak Ekonomi
Peningkatan konektivitas melalui pembangunan infrastruktur menjadi salah satu faktor kunci yang mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Desa Kaliurip. Proyek peningkatan kualitas Jalan Rakitan–Kaliurip merupakan contoh nyata bagaimana investasi infrastruktur dapat memberikan dampak langsung bagi masyarakat. Sebelum diperbaiki, kondisi jalan yang kurang memadai menjadi kendala utama bagi para petani dalam mendistribusikan hasil panen mereka. Biaya transportasi yang tinggi dan waktu tempuh yang lama kerap menggerus keuntungan petani.
Setelah jalan tersebut dibangun dengan kualitas yang lebih baik, aksesibilitas dari dan menuju Desa Kaliurip meningkat drastis. Para petani kini dapat mengangkut salak ke pasar dengan lebih cepat, mudah, dan biaya yang lebih efisien. Peningkatan ini tidak hanya berdampak pada aspek ekonomi, tetapi juga sosial. Akses warga terhadap layanan publik esensial seperti fasilitas kesehatan (Puskesmas) dan pusat pendidikan di ibu kota kecamatan menjadi jauh lebih lancar. Pembangunan infrastruktur ini terbukti menjadi katalisator yang membuka isolasi wilayah dan mendorong perputaran ekonomi yang lebih sehat.
Sejarah dan Perkembangan Sektor Pendidikan
Desa Kaliurip memiliki catatan historis yang membanggakan dalam bidang pendidikan. Jauh sebelum program pembangunan pendidikan digencarkan secara masif, masyarakat desa telah menunjukkan inisiatif dan kepedulian yang tinggi terhadap kemajuan generasi mudanya. Puncak dari inisiatif tersebut ialah peran sentral desa dalam proses pendirian Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri 2 Madukara pada awal tahun 1990-an.
Pada masa itu, tokoh masyarakat dan pemerintah desa secara proaktif memperjuangkan berdirinya lembaga pendidikan menengah di wilayah mereka. Puncaknya, pada tahun 1995, Pemerintah Desa Kaliurip menghibahkan tanah bengkok (tanah kas desa) yang sebelumnya menjadi hak pakai sekretaris desa untuk dijadikan lokasi pembangunan gedung sekolah. Pada tahun 1996, gedung SMPN 2 Madukara resmi berdiri di atas lahan tersebut, menjadi bukti nyata kontribusi dan warisan desa bagi kemajuan pendidikan di Kecamatan Madukara.
Komitmen terhadap pendidikan terus berlanjut hingga kini. Di tingkat pendidikan anak usia dini, di Desa Kaliurip telah berdiri lembaga swasta seperti Kelompok Bermain (KB) Al Huda yang didirikan pada tahun 2020. Keberadaan lembaga ini memastikan bahwa anak-anak di Desa Kaliurip mendapatkan fondasi pendidikan yang memadai sejak usia dini.
Pemerintahan dan Kelembagaan Desa
Sistem pemerintahan di Desa Kaliurip berjalan sesuai dengan struktur dan peraturan yang berlaku di bawah naungan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara. Dipimpin oleh seorang kepala desa yang dipilih secara demokratis, pemerintah desa berfungsi sebagai garda terdepan dalam pelayanan publik, administrasi kependudukan, dan fasilitator pembangunan di tingkat lokal. Bersama dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), pemerintah desa merancang dan melaksanakan program-program pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sebagai desa yang luas dan dinamis, koordinasi dengan pemerintah Kecamatan Madukara dan dinas-dinas terkait di tingkat kabupaten menjadi kunci keberhasilan program pembangunan. Kelembagaan desa lainnya, seperti PKK, Karang Taruna, dan kelompok tani, juga aktif berperan dalam berbagai kegiatan sosial dan ekonomi, memperkuat struktur sosial dan mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa.